Halaman

Minggu, 27 April 2008

Malangnya Nasibmu Nak...

Kalo selama ini melihat kejadian seperti ini  hanya melalui di berita2 kriminal TV, tapi kali ini benar2 'real ada di didepan mataku. Kamis (24/4) seperti biasa, salah satu kegiatanku dipagi hari adalah mengantar suami ke stasiun Cilebut. Saat mendekati stasiun, ada sesuatu yg gak biasa, ada beberapa orang pria tengah berdiri dipinggir jalan dan seorang wanita yg terkapar di pinggir jalan. Dalam hatiku, ini ada orang kecelakaan kok malah ditonton bukannya ditolong. Saat aku melihat 'si korban yg terkapar" duh...banyak darah di bagian kakinya. Aku bilang ke suami, itu bukan kecelakaan kali ya..., tapi keguguran. Antar suami dulu, baru balik ke tempat kejadian. Masih saja para pria tadi terbengong2, aku pinggirkan motorku. Trus ada seorang ibu muda yg tergopoh2 mendekatiku.
Aku            : Bu ada kejadian apa ini..?
Ibu muda    : Ini bu..ada orang gila melahirkan, ini bayinya..(sambil menyodorkan bayi mungil)
Aku            : Subhanalloh....kecil sekali bayinya, harus kita bawa ke rumah sakit nich.
Ibu Muda     : Saya lagi lewat mau antar anak sekolah, trus melihat si orang gila ini melahirkan bayinya sambil berdiri. Bayinya jatuh saja ke lumpur (kebetulan pi
nggir jalan ini tempatnya berlumpur). Bapak2 ini mau menolong juga bingung jadi hanya melihat. Tadi saya bersihin bayi ini dengan air pancuran (kebetulan didekat lokasi ada tempat pencucian mobil) karena kotor sekali . (Bayangin saja, campur antara kotoran darah dan lumpur, seremmm).
Ajaibnya tali pusar bayi dan ibunya sudah putus. Si orang gila kemudian disuruh tiduran dipinggir jalan, aku dan Ibu Muda langsung nyari rumah sakit terdekat. Ternyata tidak jauh dari stasiun Cilebut ada Puskesmas. Berboncengan sambil gemetaran karena bener2 shock dengan kejadian ini kami bawa bayi itu. Selama perjalanan si bayi membiru.
Sesampai di Puskesmas, alhamdulilah Perawat2 dan dokternya langsung sigap membantu. Si bayi
dibersihkan, pusarnya di perban, diberi oksigen dan diberi  pakaian/bedong  (ini baju dan bedong minta dari pasien yg ada disitu). Dokter Puskesmas menelepon beberapa rumah sakit mencari ruang NICU yg kosong. Katanya, berat badan bayi ini rendah hanya 1,4 kg, jadi harus dirawat. Akhirnya dapat juga ruangan kosong di RS Cibinong. Dokternya bilang, mengenai biaya dan lain2 dia yg akan urus ke dinas sosial, jadi ini akan menjadi tanggungan pemerintah. Alhamdulilah..berarti si bayi so far terselamatkan.
Bagaimana dengan
si ibu bayi alias si orang gila tadi..? Pihak puskesmas langsung meluncur ke lokasi untuk menolong si ibu. Si ibu dengan dibantu bidan puskesmas mendapatkan perawatan untuk mengeluarkan ari2nya dan juga dimandiin, dikasih makan oleh penduduk. Baunya.....bokkkk, yg nggak ketulungan. Ibu Bayi ini kemudian dibawa ke RS juga, tetapi RSnya berbeda dengan RS si bayi. Nggak tahu kenapa, kata Dokter Puskesmas sich, RS Cibinong hanya mau terima bayi. Si ibu dibawa ke klinik bersalin swasta di daerah Cilendek.

So far...sich semua aman terkendali. Tetap saja menyisakan pertanyaan siapa si bapak bayi ini, apakah 'dibuatnya' sebelum si ibu menjadi gila atau dibuat ketika si ibu gila. Yg jelas...si bapak nggak betanggung jawab dan lebih gila!!!.


Beberapa foto si bayi, agak burem krn pake hp jepretnya.


Lagi dibersihkan.











Setelah didandani dan diberi oksigen, wajahnya mulai
merah lagi.













Sabtu, 12 April 2008

Soto Betawi


Description:
Salah satu menu favorit di rumah, tapi kalau aku bikinnya asal cemplang cemplung saja bumbunya. Resep dibawah ini aku ambil dari Tabloid Nova.

Ingredients:
500 gr daging sandung lamur
500 gr jerohan sapi
3 lbr daun salam
1/2 butir pala
2 bh tomat
2 batang daun bawang
1 tangkai sledri
2 lbr daun jeruk
2 btg serai
4 cm lengkuas
500 ml santan

Bumbu halus :
10 siung bawang merah bawang merah
5 siung bawang putih
4 cm jahe
1 sdm ketumbar
1 sdt jinten
3 buah kemiri


Directions:
1. Daging sandung lamur direbus sampai empuk .
2. Tempat terpisah rebus jerohan sapi sampai empuk.
3. Iris kotak2 daging sandung lamur dan jerohan.
3. Tumis bumbu halus, masukkan santan dan bumbu kasar. Kemudian masukkkan potongan daging. Masak sampai mendidih.
4. Sajikan dengan dilengkapi kentang goreng, daun bawang, tomat, taburan bawang goreng dan emping.

Sabtu, 05 April 2008

Pohon markisa dan penghuninya




Belum tahu sich, nanti matangya seperti apa buah markisa ini. Dulu request ke tukang kebun speknya minta pohon yg merambat tapi bermanfaat (maksudnya bukan daunnya aja yg hijau tapi juga ada buahnya). Dan dikasihlah pohon markisa ini. Tumbuh subur dan lumayan banyak buahnya. Tapi berhubung Bogor teaaa...hujan terus, jadi banyak yg busuk. Foto ini diambil setelah hujan mengguyur, dan ternyata banyak juga penghuninya. Ada semut, kumbang imut dan laba2 imut. Untung gak ada ulatnya...;)